PROSES PEMBAKARAN MEMERLUKAN WAKTU DAN PENGATURAN KERJA KATUP
Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Nilai Tugas mata Kuliah Motor Bakar pada Semester Ganjil
Dosen Pengampu: Ir. Husin Bugis, M.Si
Oleh:
Hanief
Iqbal Saputra
K2512039
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN
TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS
SEBELAS MARET
SURAKARTA
2013
SURAKARTA
2013
PROSES PEMBAKARAN
MEMERLUKAN WAKTU DAN PENGATURAN KERJA KATUP
A.
Proses
Pembakaran Memerlukan Waktu
Diagram siklus termodinamika sebuah mesin diesel ideal. Urutan kerja
mesin diesel berurutan dari nomor 1-4 searah jarum jam. Dalam siklus mesin
diesel, pembakaran terjadi dalam tekanan tetap dan pembuangan terjadi dalam
volume tetap. Tenaga yang dihasilkan setiap siklus ini adalah area di dalam
garis siklus.
Ketika udara dikompresi suhunya akan meningkat (seperti dinyatakan oleh Hukum Charles),
mesin diesel menggunakan sifat ini untuk proses pembakaran. Udara disedot ke
dalam ruang bakar
mesin diesel dan dikompresi oleh piston yang merapat, jauh lebih tinggi dari rasio kompresi dari mesin
bensin. Beberapa saat sebelum piston pada posisi Titik Mati Atas (TMA) atau
BTDC (Before Top Dead Center), bahan bakar diesel
disuntikkan ke ruang bakar dalam tekanan
tinggi melalui nozzle supaya bercampur dengan udara panas yang bertekanan
tinggi. Hasil pencampuran ini menyala dan membakar dengan cepat. Penyemprotan
bahan bakar ke ruang bakar mulai dilakukan saat piston mendekati
(sangat dekat) TMA untuk menghindari detonasi. Penyemprotan bahan bakar yang
langsung ke ruang bakar di atas piston dinamakan injeksi langsung (direct
injection) sedangkan penyemprotan bahan bakar kedalam ruang khusus yang
berhubungan langsung dengan ruang bakar utama dimana piston berada dinamakan
injeksi tidak langsung (indirect injection).
Ledakan tertutup ini menyebabkan gas dalam ruang pembakaran mengembang
dengan cepat, mendorong piston ke bawah dan menghasilkan tenaga linear. Batang penghubung
(connecting rod) menyalurkan gerakan ini ke crankshaft
dan oleh crankshaft tenaga linear tadi diubah menjadi tenaga putar. Tenaga putar
pada ujung poros crankshaft dimanfaatkan untuk berbagai keperluan.
Untuk
meningkatkan kemampuan mesin diesel, umumnya ditambahkan komponen :
- Turbocharger atau supercharger untuk memperbanyak volume udara yang masuk ruang bakar karena udara yang masuk ruang bakar didorong oleh turbin pada turbo/supercharger.
- Intercooler untuk mendinginkan udara yang akan masuk ruang bakar. Udara yang panas volumenya akan mengembang begitu juga sebaliknya, maka dengan didinginkan bertujuan supaya udara yang menempati ruang bakar bisa lebih banyak.
Mesin diesel sulit untuk hidup pada saat mesin
dalam kondisi dingin. Beberapa mesin menggunakan pemanas elektronik kecil yang
disebut busi menyala (spark/glow plug) di dalam silinder untuk memanaskan ruang bakar
sebelum penyalaan mesin. Lainnya menggunakan pemanas "resistive grid"
dalam "intake manifold" untuk menghangatkan udara masuk sampai mesin
mencapai suhu operasi.
Setelah
mesin beroperasi pembakaran bahan bakar dalam silinder dengan efektif
memanaskan mesin.
Dalam cuaca yang sangat dingin,
bahan bakar diesel mengental dan meningkatkan viscositas dan membentuk kristal lilin atau
gel. Ini dapat memengaruhi sistem bahan bakar dari tanki sampai nozzle, membuat
penyalaan mesin dalam cuaca dingin menjadi sulit. Cara umum yang dipakai adalah
untuk memanaskan penyaring bahan bakar dan jalur
bahan bakar secara elektronik.
Untuk aplikasi generator listrik, komponen penting
dari mesin diesel adalah governor, yang mengontrol suplai bahan bakar agar putaran mesin selalu pada
putaran yang diinginkan. Apabila putaran mesin turun terlalu banyak kualitas
listrik yang dikeluarkan akan menurun sehingga peralatan listrik tidak dapat
bekerja sebagaimana mestinya, sedangkan apabila putaran mesin terlalu tinggi
maka dapat mengakibatkan over voltage yang bisa merusak peralatan listrik.
Mesin diesel modern menggunakan pengontrolan elektronik canggih untuk mencapai
tujuan ini melalui modul kontrol elektronik (ECM) atau unit kontrol elektronik (ECU) - yang merupakan "komputer" dalam mesin. ECM/ECU menerima
sinyal kecepatan mesin melalui sensor dan menggunakan algoritma dan mencari tabel kalibrasi yang disimpan dalam
ECM/ECU, dia mengontrol jumlah bahan bakar dan waktu melalui aktuator elektronik atau hidraulik untuk mengatur kecepatan
mesin.
A. Pengaturan Kerja Katup
Pada mesin empat langkah katup-katup dibuka dan
ditutup dengan perantaraan poros kam yang berputar mempunyai masa dan
elastisitas. Maka tidaklah mengherankan jika akan terjadi getaran transien pada
sistem katup tersebut, terutama apabila didorong
dengan tiba-tiba
oleh kam. Jadi pada putaran poros kam yang tinggi sistem katup tidak selalu
mengikuti kontur kam yang curam. Oleh karena itu, untuk menjamin pembukaan
katup yang sebesar-besarnya pada waktu yang setepat-tepatnya tidaklah dipakai
kontur kam yang curam, melainkan pembukaan katup sebelum TMB dan penutupan
katup sesudah TMA.
Gbr. 2.7
menunjukkan tiga contoh pengaturan pembukaan dan penutupan katup pada sebuah
motor diesel putaran tinggi empat langkah. Dalam gambar tersebut, sebagaimana
biasanya, sudut putar poros engkol ditetapkan dalam arah putaran jarum jam.
Pada umumnya, untuk putaran poros engkol yang lebih tinggi, sudut ofset yang lebih besar diambil dari TMA
atau TMB. Waktu selama kedua katup isap dan buang ada dalam keadaan sama-sama
terbuka, dinamai “impitan katup” (‘value
overlap”). Pada mesin-mesin berdaya tinggi dimana udara segar dimasukkan ke
dalam silinder dengan tekanan, impitan katup biasanya dibuat lebih besar. Hal
itu diperlukan supaya gas sisa dapat dibersihkan dari dalam silinder dengan
lebih baik, tetapi juga untuk mendinginkan dinding silinder supaya udara dapat
dimasukkan dalam jumlah yang lebih banyak. Cara pemasukkan udara segar dalam
silinder dengan tekanan dapat dilaksanakan deng mempergunakan supercarjer.
Gbr. 2.8
menunjukkan pengaturan katup sebuah motor diesel tersebut pada Gbr. 2.7 tetapi
dengan supercarjer.
Jika kita perhatikan garis tekanan di sekitar TMB,
akan terlihat bahwa meskipun katup buang sudah mulai dibuka sebelum torak
mencapai TMB. Namun tekanannya tidak dapat langsung turun sampai mencapai
tekanan rata-rata dari gas buang. Waktu antara saat katup buang mulai dibuka
dan saat tekanan dalam silinder mencapai tekanan rata-rata
dari gas
buang dinamai ”hembusan buang” (“Exhaust
blow down”). Pertama gas buang mengalir keluar dengan kecepatam suara
melalui lubang-lubang katup. Tetapi, keadaan tersbut tidak berlangsung lama
karena tekanan gas di dalam silinder turun setiap saat pembukaan katup
diperbesar.
Categories:
Otomotif